Jumat, 14 Desember 2012

Cinta Membuat Anda Mengonsumsi Makanan Sehat

Cinta memang dapat membuat Anda melakukan hal yang cukup bodoh. Tetapi ternyata cinta juga dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih bijak saat ingin makan camilan.

Itulah hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam “Journal of Consumer Behaviour”.

Dalam rangka memahami pesan tersembunyi yang membuat kita memilih makanan ringan menyehatkan, para peneliti Northern Kentucky University mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah orang-orang dipengaruhi oleh ingatan mengenai cinta atau seks.

Untuk melakukannya, mereka menunjukkan satu dari dua menu makanan kepada 97 mahasiswa. Setiap menu terdiri dari daftar camilan biasa termasuk apel, jeruk, satu potong sereal, cokelat, serta permen. Satu-satunya perbedaan di antara kedua menu tersebut adalah pesan tersembunyi di balik gambar hati dan ciuman yang ada pada halaman-halaman menunya.

Berdasarkan sebuah pra-tes yang dilakukan terhadap para partisipan, gambar hati menggambarkan jenis cinta yang memiliki komitmen, kehangatan, serta hubungan jangka panjang di mana seks tidak memainkan peran penting (seperti halnya bercumbu). Di sisi lain, ciuman membangkitkan perasaan gairah dan hubungan yang lebih cenderung pada seks.

Pada akhirnya, pengingat berupa simbol hati memicu pilihan makanan yang lebih bernutrisi, sementara simbol bibir tidak membuat orang-orang menjauhi camilan yang tidak sehat.

Jadi rekatkan potongan berbentuk hati di lemari es Anda, karena menurut peneliti David Raska, Ph.D., seorang asisten profesor marketing di Northern Kentucky University, jenis hubungan yang kita pilih dapat mempengaruhi kebiasaan makan kita. “Saat ada hubungan jangka panjang, orang cenderung berpikir konkret, jadi masuk akal jika mereka berpikir mengenai kesehatan masa depan dan membuat pilihan yang lebih sehat,” tulisnya.

Tentu saja, bahkan dengan memiliki pasangan tetap, kita semua senang memanjakan diri dari waktu ke waktu. (Keripik kentang dan cokelat? Ya, tentu saja).

Tanpa pengingat yang membuat kita berpikir mengenai kesehatan jangka panjang, Raska mengatakan bahwa kita cenderung suka merusak pola makan kita sendiri.

Yahoo.com

Selasa, 11 Desember 2012

Akibat Buruk Pakaian Dalam

Pernah mendengar nasihat “jangan pergi meninggalkan rumah tanpa memakai pakaian dalam yang bersih”? Ternyata masih ada hal yang perlu diperhatikan.
Memakai celana dalam katun saat olahraga
Bahaya: Infeksi bakteri

Celana dalam katun yang seharusnya bisa mencegah infeksi bakteri, tetapi jika berkeringat, kain katun yang susah kering dapat meningkatkan risiko kesehatan Anda, ujar Cynthia Bayer, seorang praktisi perawat di Drexel University di Philadelphia.
Solusi: kain yang terbuat dari serat bambu, yang membuang keringat jauh lebih cepat daripada katun.

Memakai shapewear/korset yang terlalu ketat
Bahaya: Kerusakan saraf dan masalah lainnya


Penggunaan shapewear dan pakaian ketat yang terlalu sering bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, ujar  penasihat medis Consumer Reports, Orly Avitzur, MD
Solusi: Batasi pemakaian. Pakailah hanya beberapa hari dalam seminggu, jangan setiap hari.

Memakai thong/G-string yang terlalu ketat
Bahaya: Masalah buang air kecil


Para peneliti di Georgia Health Sciences University mengatakan kain yang terselip di antara bokong akan menyebabkan nyeri saat buang air kecil dan meningkatnya frekuensi buang air kecil.

Solusi: Cobalah thong dengan tali pinggang renda, yang biasanya lebih longgar.