Cinta memang dapat membuat Anda melakukan hal yang cukup bodoh. Tetapi
ternyata cinta juga dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih
bijak saat ingin makan camilan.
Itulah hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam “Journal of Consumer Behaviour”.
Dalam
rangka memahami pesan tersembunyi yang membuat kita memilih makanan
ringan menyehatkan, para peneliti Northern Kentucky University
mengadakan penelitian untuk mengetahui apakah orang-orang dipengaruhi
oleh ingatan mengenai cinta atau seks.
Untuk melakukannya, mereka
menunjukkan satu dari dua menu makanan kepada 97 mahasiswa. Setiap menu
terdiri dari daftar camilan biasa termasuk apel, jeruk, satu potong
sereal, cokelat, serta permen. Satu-satunya perbedaan di antara kedua
menu tersebut adalah pesan tersembunyi di balik gambar hati dan ciuman
yang ada pada halaman-halaman menunya.
Berdasarkan sebuah pra-tes
yang dilakukan terhadap para partisipan, gambar hati menggambarkan
jenis cinta yang memiliki komitmen, kehangatan, serta hubungan jangka
panjang di mana seks tidak memainkan peran penting (seperti halnya
bercumbu). Di sisi lain, ciuman membangkitkan perasaan gairah dan
hubungan yang lebih cenderung pada seks.
Pada akhirnya, pengingat
berupa simbol hati memicu pilihan makanan yang lebih bernutrisi,
sementara simbol bibir tidak membuat orang-orang menjauhi camilan yang
tidak sehat.
Jadi rekatkan potongan berbentuk hati di lemari es
Anda, karena menurut peneliti David Raska, Ph.D., seorang asisten
profesor marketing di Northern Kentucky University, jenis hubungan yang
kita pilih dapat mempengaruhi kebiasaan makan kita. “Saat ada hubungan
jangka panjang, orang cenderung berpikir konkret, jadi masuk akal jika
mereka berpikir mengenai kesehatan masa depan dan membuat pilihan yang
lebih sehat,” tulisnya.
Tentu saja, bahkan dengan memiliki
pasangan tetap, kita semua senang memanjakan diri dari waktu ke waktu.
(Keripik kentang dan cokelat? Ya, tentu saja).
Tanpa pengingat
yang membuat kita berpikir mengenai kesehatan jangka panjang, Raska
mengatakan bahwa kita cenderung suka merusak pola makan kita sendiri.
Yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar